Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya..
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja
Kamis, 22 Desember 2011
Rabu, 21 Desember 2011
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
PENERIMAAN
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Nyanyian hujan
Aku adalah butir-butir perak
yg dijatuhkan dari surga oleh para dewa.
Alam memungutku,untuk menghiasi padang dan lembah nya.
Aku adalah mutiara indah yang direnggut dari mahkota ishtar oleh putri sang fajar
untuk menghiasi taman.
Aku muncul dari hati lautan dan membumbung tinggi bersama sepoi angin,
saat kulihat ladang yang membutuhkan,
aku merendah untuk mendekap bunga-bunga.
Panas udara melahirkan aku tapi aku balik membunuh nya
seperti wanita menguasai pria.
Aku lah desah lautan,gelak tawa padang,air mata surga...
yg dijatuhkan dari surga oleh para dewa.
Alam memungutku,untuk menghiasi padang dan lembah nya.
Aku adalah mutiara indah yang direnggut dari mahkota ishtar oleh putri sang fajar
untuk menghiasi taman.
Aku muncul dari hati lautan dan membumbung tinggi bersama sepoi angin,
saat kulihat ladang yang membutuhkan,
aku merendah untuk mendekap bunga-bunga.
Panas udara melahirkan aku tapi aku balik membunuh nya
seperti wanita menguasai pria.
Aku lah desah lautan,gelak tawa padang,air mata surga...
Langganan:
Postingan (Atom)