Subscribe:

Featured Posts

.

Sabtu, 05 Mei 2012

Maha Besar Allah...

Aku minta pd Allah bunga segar...Allah beri aku kaktus berduri...
Aku minta pd Allah binatang mungil....Allah beri aku ulat bulu...
aku sedih,protes&kecewa...betapa tdk adil nya ne...

tp lalu...kaktus itu berbunga indah dan ulat pun menjadi kupu2 cantik...

itulah jalan Allah,indah pd waktunya...
Allah tdk beri pa yg kt harapkan,tp Allah beri pa yg kt perlukan...
kdng kt sdh,kecewa,bahkan protes..tp di atas sgl nya Allah sdng merajut yg terbaik tuk khdpn kt.

smg kt trmsk glngan orang2 yg bersyukur...amin..

Surga DitelapakKaki Ibu...

Disaat ibu mu tidur lelap,coba km pandangi beliau dlm2...
dan bayangkan,matanya tak akan terbuka untuk selamanya,
tangan nya tak mampu lg tuk menghapus air mata kita,
dan tidak ada lagi nasehat nya yang selama ini sering kita abaikan...
Bayangkan ibumu sudah tiada...
apakah kamu sudah mampu tuk membahagiakan nya?
yang sekian kali beliau selalu membahagiakan mu,memenuhi kehendakmu.
Apakah kamu pernah berfikir betapa besar pengorbanan nya....

Renungkan lah.....

SeteduhTatapmu...

Dalam balutan indahnya gerimis senja
Ada rasa yang hadir sesejuk embun pagi
Menetes di sela rimbun dedaunan,
seakan tak berharap sang mentari menghapusnya

Dalam lembut dekapan kabut tipis, sore itu…
Ada damai terasa menelisik relung jiwa
Seiring langkah menerobos rimbun padang sabana,
di tengah hangatnya pulau cinta

Ijinkan ku tinggal sejenak,
menikmati semilir angin syahdu yang berhembus menerpa jiwa
Menghayati gemericik riang sungai kasih,
yang senantiasa mengalir melintasi dimensi ruang hati

Seiring teduh tatap matamu,
meyakinkanku

Kamis, 26 Januari 2012

Sebuah Jaket Berlumur Darah

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang

Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata

1966
Sumber: Tirani dan Benteng

Syair Orang Lapar

Lapar menyerang desaku
Kentang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
Kuguratkan kertas
Risau
Lapar lautan pidato
Ranah dipanggang kemarau
Ketika berduyun mengemis
Kesinikan hatimu
Kuiris
Lapar di Gunungkidul
Mayat dipanggang kemarau
Berjajar masuk kubur
Kauulang jua
Kalau

1964
Sumber : Tirani dan Benteng

Bayi Lahir Bulan Mei 1998

Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga
Suaranya keras, menangis berhiba-hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air ketubannya
Langsung dia memikul hutang di bahunya
Rupiah sepuluh juta

Kalau dia jadi petani di desa
Dia akan mensubsidi harga beras orang kota
Kalau dia jadi orang kota
Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya
Kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing
Ke pangkal aortanya dibidikkan mendesing

Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga
Mulutmu belum selesai bicara
Kau pasti dikencinginya

1998
Sumber: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

KABAR DARI LAUT

Aku memang benar tolol ketika itu,
Mau pula membikin hubungan dengan kau;
Lupa kelasi tiba-tiba bisa sendiri di laut pilu,
Berujuk kembali dengan tujuan biru.
Di tubuhku ada luka sekarang,
bertambah lebar juga, mengeluar darah,
dibekas dulu kau cium napsu dan garang;
lagi akupun sangat lemah serta menyerah.
Hidup berlangsung antara buritan dan kemudi.
Pembatasan Cuma tambah menjatuhkan kenang.
Dan tawa gila pada whisky tercermin tenang.
Dan kau?
Apakah kerjamu sembahyang dan memuji,
Atau di antara mereka juga terdampar,
Burung mati pagi hari di sisi sangkar?